Kritik Seni Lukisan "Animal" Karya Indra Dodi
Dalam lukisan, tergambar sebuah makhluk yang memiliki kombinasi perawakan yang mirip kucing, hanya saja memiliki badan yang lebih besar dan terkesan tidak proporsional, dengan mulut penuh gigi yang tajam. Hal ini bisa menunjukkan aliran yang diambil oleh sang pelukis dalam proses pembuatan lukisan, yakni ekspresionisme, yang lebih mengutamakan penyampaian makna dan pesan dari sang pelukis dibandingkan realistisnya suatu objek yang digambar di dunia nyata. Warna dominan dalam lukisan tersebut adalah warna merah, menjadi warna latar utama dalam karya seni tersebut. Warna merah, di beberapa titik, ditimpa oleh warna hitam, ada yang tipis, namun juga ada yang tebal. Di beberapa titik, pelukis juga menggambarkan beberapa simbol yang bisa diinterpretasikan sebagai simbol pelangi terbaik, gelas kaca, serta kelamin laki-laki.
Lukisan yang menampilkan objek yang abstrak mampu membuka berbagai interpretasi dari penikmat lukisan, hal ini didukung tidak jelasnya narasi dari sang pelukis juga membuat interpretasi menjadi semakin lebih beragam.Warna merah dan hitam yang digunakan sebagai warna latar dalam lukisan tersebut bisa dikaitkan dengan emosi marah yang ada dalam diri manusia, dengan objek berupa gambaran seekor hewan hitam dengan karakteristik kucing namun memiliki perawakan yang besar dan gigi yang tajam. Di sekitar objek hewan hitam, juga terdapat simbol-simbol profan (hal-hal yang sejatinya jauh dari keindahan) seperti penggambaran kelamin laki-laki, pelangi terbalik, dan gelas kaca yang terlihat pecah.
Jika dikaitkan dengan manusia, lukisan ini memberikan pesan mengenai manusia yang selalu ingin terlihat indah, namun dibalik usahanya yang ingin terlihat indah itu, terkandung emosi-emosi profan yang sejatinya sudah menjadi naluri hewani yang juga dimiliki manusia, seperti marah, disimbolkan dengan warna merah dan hitam serta lambang-lambang profan di sekelilingnya.
Lukisan ini sendiri sudah bisa menggambarkan kemarahan dengan jelas, dengan warna merah dan hitam disertai lambang-lambang profan yang menghiasi latar lukisan, namun penggambaran figur kucing hitam dengan perawakan besar dan memiliki gigi tajam ini masih kurang jelas sebenarnya ingin menggambarkan apa, apakah itu naluri hewani dalam diri manusia, atau hewan itu sendiri yang buas? Sebaiknya, pelukis bisa menambahkan detail-detail kecil yang bisa mengarahkan penikmat lukisan untuk mengerti pesan apa yang sebenarnya disampaikan oleh pelukis, sehingga pesan yang ingin disampaikan pelukis dalam menciptakan karya tersebut bisa tersampaikan dengan efektif.
Komentar
Posting Komentar